1Nama:
Maya Adinda 03411640000005
Nur Isnaini R 03411640000007
Christopher Salim 03411640000025
11. Pemodelan petrofisika untuk mencari
permeabilitas batuan shaly sand
Sehingga
22.
Analisis
Model Petrofisika
Keterangan:
X1 = permeabilitas batu serpih Kss (hanya
mencakup ruang pori pada pasir di dalam batuan)
X2 = permeabilitas pasir sebelum dimasuki
shale
X3 = factor konstanta yang berupa
perbandingan penampang yang terisi shale terhadap penampang clean sand.
X4 = porositas
nilai gamma ray maksimum yang ada pada
data log = konstan
nilai gamma ray minimum yang ada pada
data log = konstan
X5 = nilai gamma ray pada suatu kedalaman
tertentu.
Asumsi yang dipakai
pada pemodelan ini adalah sumur tidak mengalami perubahan kondisi sehingga GR
max dan GR min pada data pemodelan ini selalu konstan. Batasan lain yang
digunakan adalah jumlah distribusi shale pada sandstone tidak berubah selama
dilakukan observasi pemodelan.
Analisis yang kami
lakukan pada model ini adalah secara matematis. Nilai factor konstanta,
porositas, dan Vshale berupa fraksi sehingga hasil yang di dalam kurung akan
bernilai lebih kecil dari 1. Jadi, adanya shale pada batu pasir akan
memperkecil nilai permeabilitas batu pasir (clean sand)
33. Bagaimana cara memperoleh parameter dan
variabel:
Pada
Model di atas fokusan yang dicari adalah Kshaly sand.
a).Parameter: porositas, permeabilitas,
factor konstanta
b).Variabel: nilai gamma ray (diukur pada
data well log dan berubah-ubah berdasarkan ketinggian).
Porositas dapat diperoleh dari
metode well log, NMR dan metode laboratorium lainnya seperti sample core. Bisa
berupa data well atau data core
Parameter permeabilitas pasir
diperoleh dari well test, wireline formaton tester, metode laboratorium (sample
core) dan metode wireline log seperti NMR. Bisa berupa data well atau data core
Konstanta Alfa didapatkan dari
hasil laboratorium (Sample Core) dari mengamati perbandingan luas penampang
pori yang terisi shale dan pori yang hanya berisi sand (clean sand).
Variabel indeks gamma ray dapat diukur
dari well logging.
44.
Skema
Kerja
4.1. Pengukuran Porositas
Secara garis
besar, metode pengukuran porositas dilakukan dengan dua cara yakni cara
langsung (well-logging) dan cara tidak langsung (sample core). Cara mengukur
sample core adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan
Bahan Metode Pengukuran Porositas dengan Sample
Core
No
|
Alat dan Bahan
|
Keterangan Gambar
|
Alat
|
||
1.
|
Oven
|
|
2.
|
Neraca Digital
|
|
3.
|
Statif
|
|
4.
|
Tali
|
|
Bahan
|
||
1.
|
Batuan (Core)
|
|
2.
|
Aquades
|
Skema
Kerja
Skema
kerja pengukuran Porositas pada metode Sample
Core adalah diawali dengan mengukur massa pada sampel batu yang digunakan
dengan menggunakan necara O’Houss atau neraca geser, kemudian batu di oven
selama sepuluh menit. Setelah suhunya mencapai lebih dari 80°C, batu ditimbang
lagi dengan necara O’Houss. Lalu di oven lagi berulang-ulang sampai massanya
konstan dan ditulis sebagai massakering (Mk). Lalu batu tersebut ditimbang
beratnya dengan neraca pegas dan ditulis sebagai berat kering (Wk)
Batu
kemudian diikat dengan menggunakan benang wol. Kemudian mengambil air
diletakkan pada gelas ukur, batu dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah
berisi air tersebut. Tunggu sampai gelembung-gelembung air hilang. Batu diukur
beratnya dengan neraca pegas dan ditulis sebagai berat basah (Wb). Setelah itu
benang wol dilepas dari batu. Kemudian batu ditimbang massanya dengan
menggunakan necara O’Houss dan ditulis sebagai massa basah (Mb).
Pada metode
well logging, cara mengukur porositas adalah dengan membaca neutron log. Dari
neutron log, nilai yang rendah mengindikasikan indeks free fluid yang rendah.
Dengan demikian, fluida yang terjebak dalam pori ada banyak dan dapat diartikan
bahwa porositas batuan tersebut tinggi.
4.2. Pengukuran permeabilitas
Permeabilitas dapat dihitung dengan persamaan:
Di mana Q
diberikan dalam cm3/s, k adalah permeabilitas di Darcy, μ adalah viskositas
mutlak pada cP, A dalam cm2, L adalah panjang dalam cm, dan ΔP adalah perubahan
tekanan sepanjang sampel di atm. Dari persamaan itu dapat dilihat bahwa ketika
cairan viskositas 1 cP mengalir pada 1 cm3/s melalui luas 1 cm2 dan panjang 1
cm di bawah tekanan perubahan 1 atm media berpori memiliki permeabilitas 1D.
Untuk mengukur permeabilitas
digunakan gas permeameter:
1.
Pasang core yang kering dan ukuran sesuai
sehingga dapat mengisi core holder secara penuh
2.
Merapatkan core holder dan sleevenya
3.
Memutar kran flow tube pada large setting
4.
Menerapkan tekanan 0.25 atm dengan menyesuaikan
regulator
5.
Saat range flow tube di bawah 20, kran diputar
menuju medium setting.
6.
Mengukur tekanan barometric
7.
Mengulangi langkah di atas dengan tekanan yang
berbeda
8.
Mengukur diameter core plug dan panjangnya dalam
cm
9.
Flow rate yang terbaca pada parameter diubah
pada cc/s
10. Viskositas
dapat terbaca pada alat
11. Menghitung
nilai permeabilitas dengan persamaan di atas
4.3.Pengamatan nilai factor
konstanta
Dengan pengamatan
secara mikroskopik, dapat diamati luas penampang yang terisi shale dan luas
penampang yang tidak ada shale (clean sand).
4.4. Pengukuran Vshale
Dengan persamaan:
Dan membaca well logging seperti di bawah:
Dapat diperoleh nilai Vshale melalui data well.
54.5.
Data sheet
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.Kesimpulan
Berdasarkan analisis kami keberadaan shale pada sandstone
akan memperkecil permeabilitas.
Referensi:
J.H. Schon (Joanneum Research), D. Georgi (Baker
Atlas). 2003. Dispersed Shale, Shaly-Sand Permeability- A Hydraulic Analog To
The Waxman-Smits Equation
J,H, Schön. 2011. Physical
Property of Rocks. ed. Cubbit, J.Elshevier:Australia
Kantzas, Apostolos et al. Fundamentals of Fluid Flow in Porous Media. Perm Inc.
London South Bank University. Lab Report on Permeability and Porosity Experiment. Department of Engineering
and Design, MSc Petroleum Engineering
M. Irham Nurwidyanto dkk. 2006. Pengaruh Ukuran Butir
terhadap Porositas dan Permeabilitas pada Batu Pasir (Studi Kasus: Formasi
Ngrayong, Kerek, Ledok dan Selorejo). Semarang: Undip
Tiab, Djebar. 1960. Petrophysics
2nd Edition Theory and Practice of Measuring Reservoir Rock and Fluid Transport
Properties. Elsewier:USA
0 komentar:
Posting Komentar